Stray
Pada suatu siang di dalam ruang kelas terlihat seorang pria sedang tertidur pulas di bangkunya ketika teman sekelasnya sedang mengerjakan tugas dari guru mereka, siswa tersebut di hampiri oleh siswa lainnya yang langsung membangunkan siswa yang tertidur itu untuk segera mengerjakan tugas agar tidak di marahi guru mereka.
"Bangun woy Bima, ini tugasnya kerjain cepet keburu ada pak Dadan" Ucap siswa tersebut mencoba membangunkan Bima yang sedang tertidur pulas.
Sontak Bima terbangun dari tidurnya itu sembari mengoceh karena dibangunkan paksa, Bima pun mengerjakan tugas tersebut walaupun dia masih sangat mengantuk, sementara itu siswa yang membangunkan Bima hanya tertawa melihat wajah Bima yang masih terlihat mengantuk. Kegiatan mereka tersebut dilihat oleh salah satu siswi yang duduk di samping barisan bangku mereka yang merupakan sahabat dari kedua pemuda tersebut.
Setelah beberapa saat mengerjakan tugas tersebut akhirnya Bima berhasil menyelesaikannya, dan mengembalikan buku contekan kembali ke teman sebangkunya.
"Nih makasih Vin, ke wc yuk sekalian belok ke kantin" Ucap Bima kepada Alvin sembari mengembalikan buku tadi ke Alvin.
Mendengar ajakan tersebut Alvin setuju namun ternyata percakapan mereka itu di dengar oleh siswi yang berada di samping barisan bangku mereka, sehingga siswi tersebut melarang mereka untuk pergi ke kantin sembari mengingatkan kembali bahwa ini pelajaran Pak Dadan yang merupakan guru paling tegas di sekolah ini.
Setelah mendengar peringatan dari siswi tersebut, Bima dan Alvin hanya tertawa sembari beranjak dari bangku mereka.
"Siap salah bu KM" Ucap Bima sembari berjalan keluar kelas.
"Mau ikut gak Aurel? " Ucap Alvin dengan nada mengejek sembari mengikuti Bima.
Melihat ucapannya tidak di dengar oleh kedua siswa tersebut, Aurel membalas ucapan mereka dengan menggerutu sembari melihat kedua sahabatnya itu keluar kelas, yang membuat kedua siswa tersebut senang karena bisa membuatnya kesal untuk kesekian kalinya.
Terdengar bunyi bel pulang yang sontak membuat para siswa di sekolah merasa senang termasuk Bima dan Alvin yang sedang berada di toilet langsung kembali ke kelas untuk mengambil kantong mereka sembari berlari terburu-buru. Setibanya di kelas, mereka langsung mengemasi kantong mereka lalu berjalan keluar kelas, namun tiba-tiba pak Dadan memasuki kelas dan menyuruh mereka dan beberapa orang lainnya yang sudah bersiap pulang untuk kembali ke tempat duduk mereka masing-masing.
"Anak-anak, hari ini kita pulang cepat dikarenakan para guru akan melakukan rapat bulanan. Sebenarnya masih ada materi yang ingin bapak sampaikan namun harus terpotong sehingga bapak memutuskan untuk menugaskannya saja, nanti bapak kirim di grup kelas tugasnya" Ucap pak Dadan.
Setelah mengatakan itu pak Dadan mengijinkan mereka pulang. Sebelum pulang Bima, Alvin dan Aurel dan beberapa teman kelas yang lain menyempatkan diri untuk piket kelas, walaupun Bima terpaksa melakukannya karena di paksa Aurel. Setelah piket, ketiga sahabat tersebut berjalan menuju gerbang sekolah namun sebelum sampai ke gerbang sekolah Alvin dan Aurel pamit untuk melakukan rapat OSIS di karenakan mereka merupakan anggota OSIS, sehingga meninggalkan Bima pulang sendirian. Sesampainya di rumah Bima langsung mandi dan makan lalu di teruskan dengan berbaring di kasur kamarnya, di sana ia mendapatkan notifikasi pesan dari Aurel yang menginginkannya untuk mengekan tugas yang sudah pak Dadan berikan di grup kelas, namun Bima hanya membalas dengan emotikon jempol menandakan bahwa Bima tidak peduli dan memilih tidur setelah membaca pesan tersebut.
Satu minggu pun berlalu, terlihat seperti biasa Bima sedang tertidur pulas di kelas saat pelajaran pak Dadan dan seperti biasa pula di ganggu oleh Alvin sembari mengingatkan tugas yang belum Bima selsaikan, namun kali ini Bima tidak peduli dengan perkataan Alvin dan memilih melanjutkan tidurnya.
Saat Bima tertidur lelap, tiba-tiba pak Dadan masuk ke kelas itu dan membuat suasan yang tadinya berisik menjadi sunyi. Namun tidak di sadari oleh Bima, sehingga membuat Alvin harus membangunkannya secara paksa. Setelah melihat suasana kelas kondusif pak Dadan meminta para siswa-siswi di kelas untuk mengumpulkan tugas minggu kemarin, sehingga membuat Bima panik dan langsung memfoto tugas milik Alvin sebelum tugasnya di kumpulkan. Dan ketika para murid yang lain mengumpulkan tugasnya, Bima baru menulis tugas tersebut sehingga membuat Bima di hampiri pak Dadan dan ditanya mengapa belum mengerjakan tugasnya, Bima menjawab karena dia lupa mengerjakan tugasnya tersebut yang membuat pak Dadan geram terutama karena hanya Bima yang belum mengerjakan tugas di kelas itu.
"YANG BENER AJA KAMU BIMA, INI BUKAN KALI PERTAMA KAMU GAK NGERJAIN TUGAS YANG SAYA BERIKAN!! PADAHAL TEMEN KAMU YANG LAIN SAJA SUDAH, PADAHAL SAYA SUDAH MENYURUH AUREL MENGINGATKAN KAMU" Ucap pak Dadan dengan nada tinggi.
"Cuma kamu disini yang gak punya etika, liat teman-teman kamu, mereka semua gak kaya kamu, mau jadi apa kamu kalo kaya gini terus? Malu lah sama yang lain kalo kamu gini terus!!" Tambah pak Dadan.
Setelah dimarahi habis-habisan, pak Dadan menghukum Bima dengan menyuruhnya berdiri di depan kelas sampai bel pulang.
Setelah bel pulang berbunyi dan pak Dadan keluar kelas, baru Bima bisa memasuki kelasnya lagi untuk mengambil kantong. Di sana dia di semangati oleh Alvin dan Aurel, karena nampaknya kata-kata pak Dadan cukup melukai hati Bima, namun Bima hanya tersenyum dan langsung pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, Bima merenungkan kejadian di sekolah dan berfikir kata-kata pak Dadan ada benarnya juga, Bima malu tidak seperti teman-teman kelasnya yang memang rajin dan berprestasi terlebih kedua sahabatnya yaitu Aurel dan Alvin. Setelah merenung beberapa saat Bima memutuskan untuk berubah menjadi lebih baik, di mulai dari hal-hal kecil hingga hal-hal besar. Dan dalam prosesnya itu, dia di bantu dan di semangati oleh kedua sahabatnya.
Setelah satu tahun mencoba menjadi lebih baik, akhirnya usaha Bima tidak sia-sia karena akhirnya dia mampu seperti teman-temannya menjadi siswa yang baik dan berprestasi, bahkan menjadi dekat dengan pak Dadan setelah pak Dadan melihat perubahan besar di dalam hidup Bima hingga berhasil menjadi siswa yang baik dan berprestasi. Tidak lupa dia sangat berterima kasih terhadap kedua sahabatnya yaitu Aurel dan Alvin.
Comments
Post a Comment